Redup angin membelai jiwa
Bertebangan dedaunan yang jatuh berguguran ke bumi
Titisan air mata langit membasahi bumi
Menjadi saksi
Lukisan – lukisan para pemotret
Ada yang sedang di potretkan
Jiwa seni
Bersemilah dalam diri
Diamilah hati, berdiri bersama angkuh
Aku lakonkan, jiwa – jiwa kebasahan
Dalam kebasahan ada kehausan
Halus
Sungguh aku mengakui aku seorang pelakon
Terkenal atau tidak?
Bukan soal untuk ditujukan
Berdirilah dihadapan ku para pelakon
Biarku ajar erti lakonan sebenar
Jiwa – jiwa muda
Bergelora dalam lautan dunia
Bagai ribut itu berlaku tiupan sangka kala
Mencari – cari benih
Ditanam ia menjadi pokok
Berduri bisa
Aduh sakitnya!
Tiada siapa peduli
Mati kekeringan sendiri
Paluan cinta memanggil
“Pulanglah KEPANGKUANKU”
No comments:
Post a Comment