Titisan kejernihan merembes,
membasahi dunia,
apalah yang ada pada diri ini?
sering kali menyepikan diri,
sembunyikan hati,
tak siapa pun akan peduli,
dan akhirnya aku tertekan.
jika titisan jernih ini tertahan,
apa yang terjadi pada dunia?
ayuhai jiwa,
ayuhai duka,
ayuhai lara,
diam tersemat di hati,
menikam dengan manikam bisa,
hancur!
Sudah!
biarkan aku sendiri di sini,
bersama kejernihan hati.
Follower
Monday, July 30, 2012
Wednesday, July 18, 2012
Lambaian Terakhir
Disisiku sepi
Aku diam
Ku lihat mata –mata duka
Redup pandangannya
Ingin sekali aku bertanya
Mengapa kalian berduka?
Sudah suratan
Maka bersabarlah
Iya. Aku rela
Pulanglah engkau
kehalamanmu
Mungkin satu hari nanti
engkau kembali
` membawa satu erti
Membawa satu siri agung
Itu sudah pasti
Keagunganku pasti tiba
Selamat tinggal pangkor!
Wednesday, July 11, 2012
Ombak
Terdiam aku sepi
Dalam nilaian pendengaran
Bisikan – bisikan suara angin
Halusnya
Sehalus bisikan syaitan
Diam dalam nadiku
Kata-katanya ada nada
Kecewa;sedih;duka;
Rindu pada sesuatu katanya
Aku pelik – terus aku bertanya –
Mengapakah semua ini engkau luahkan sedangkan ada ramai disisimu tika ini?
Tidak bersyukurkah engkau?
Penuh sesak disini
Kepanasan
Biarkan
Ombak dengan kesedihannya
Kesepiannya
Mentari esok pasti ada menceriakan semula
Tuesday, July 10, 2012
LARIAN DUKA
Semalam baru sahaja bertemu
Menceritakan sebuah kisah suka
Hari ini sunyi melanda
Satu panggilan cukup buatmu
Sangat memedihkan
Sangat memilukan
Terhiris hati ditusuk duri
Bisanya menerjah segenap ruang
Bagai tiada peluang lagi
Aku berlari
Dalam sendu aku berlari
Percikan peluh duka terpempan diwajahku
Letih sudah aku berlari
Kini aku mahu berhenti
Buat selamanya
Subscribe to:
Posts (Atom)